Mantan editor The Erotic Review, Rowan Pelling dalam surat
Menanggapi hal itu, Pelling fokus pada kata “normal”, serta bagaimana “normal” bisa diterima dalam suatu hubungan dan seks. Padahal, pengasuh rubrik lain mungkin akan menyarankan sang istri untuk menggunakan lingerie seksi serta lilin wangi untuk meningkatkan nafsunya.
“Hubungan jangka panjang memiliki keunikan masing-masing dan cenderung misterius,” jelasnya. “Survey hubungan seks biasanya hanya mengatakan jumlah frekuensi bercinta pasangan dalam seminggu. Tapi, tidak menyentuh penyebab gangguan hubungan percintaan itu.”
Pelling menambahkan, libido atau nafsu seks adalah sesuatu yang mudah berubah. Kaum wanita memiliki waktu penuh hasrat selama seminggu, saat masa suburnya. Pada masa itu, kaum hawa bisa menikmati hubungan seksnya setiap malam dan masa tersebut adalah masa-masa sangat menggairahkan.
Sedangkan, sepuluh hari setelah masa subur menjadi 'masa lapuk', ketika wanita sudah tidak lagi merasa diinginkan. Ini adalah masa ketika hubungan seks menjadi beban. “Terkadang, seks menjadi sesuatu yang harus dilakukan, bukan sesuatu yang akan dirindukan saat tidak melakukannya,” kata Pelling.
Sumber : www.vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar disini